Akun Twitter milik beberapa perusahaan besar dan orang-orang berpengaruh berhasil dibobol oleh hacker. Akun-akun tersebut digunakan oleh hacker untuk menipu orang-orang agar mengirim bitcoin ke dompet bitcoinnya. Kejadian ini merupakan salah satu hacking terbesar di platform Twitter.
Akun yang menjadi sasaran hacker adalah akun yang sudah terverifikassi dan memiliki banyak follower. Akun-akun tersebut mencuitkan hal yang sama, mereka berdalih akan mengirim sejumlah uang dalam bentuk bitcoin sebanyak 2 kali lipat dari jumlah yang dikirimkan oleh orang-orang kepadanya.
Cuitan-cuitan tersebut setidaknya sempat online selama 2 jam sebelum akhirnya dihapus. Pihak Twitter sudah mengetahui kejadian ini dan sedang melakukan investigasi kenapa hal tersebut bisa terjadi. Twitter mengambil tindakan dengan membatasi akun-akun terverifikasi agar tidak dapat membuat cuitan baru untuk beberapa saat.
We’re continuing to limit the ability to Tweet, reset your password, and some other account functionalities while we look into this. Thanks for your patience.
— Twitter Support (@TwitterSupport) July 15, 2020
Tough day for us at Twitter. We all feel terrible this happened.
— jack (@jack) July 16, 2020
We’re diagnosing and will share everything we can when we have a more complete understanding of exactly what happened.
to our teammates working hard to make this right.
Ada banyak akun yang berhasil dibobol oleh hacker mulai dari mantan presiden Amerika Barack Obama, CEO Tesla Elon Musk, CEO Amazon Jeff Bezos, Pendiri Microsoft Bill Gates, Penyanyi Kanye West, beberapa akun perusahaan seperti Apple dan Uber, politikus dan lain-lain.
Masih belum diketahui bagaimana cara hacker mengambil alih akun-akun tersebut secara bersamaan. beberapa orang benar-benar tertipu dan mengirim sejumlah uang ke dompet bitcoin penipu. Sampai saat artikel ini ditulis setidaknya sudah ada total $120,000 atau sekitar Rp 1,7 miliar.
It's an actual wallet address and there are transactions happening. It's unclear if these transactions are legit. Scammers often seed their own scams to give them the appearance of authenticity. https://t.co/GUHEDaKNxu pic.twitter.com/xfhl3817xr
— Ryan Mac (@RMac18) July 15, 2020