
Film Mortal Kombat 2021 adalah adaptasi layar lebar ketiga dari video game Mortal Kombat. Film pertamanya dirilis pada tahun 1995 dan sekuel keduanya dirilis pada tahun 1997. Kedua film terdahulunya memiliki prestasi yang kurang baik jika dibandingkan film terbarunya.
Pemeran film baru ini antara lain adalah Joe Taslim (The Raid) sebagai Sub-Zero, Hiroyuki Sanada (The Wolverine) sebagai Scorpion, dan Ludi Lin (Power Rangers) sebagai Liu Kang.
Film ini disutradarai oleh Simon McQuoid dan dibintangi oleh Lewis Tan (Into the Badlands) sebagai original character Cole Young. Di Indonesia Film ini pertama kali diputar di bioskop pada tanggal 14 April 2021.
Film baru ini dapat dijadikan sebagai pengenalan franchise Mortal Kombat untuk penonton yang kurang familiar dengan gamenya. Pada film Mortal Kombat 2021 terdapat banyak Easter Egg dan referensi yang mengacu pada video gamenya. Berikut diantaranya: (Spoiler Warning)
Frasa Klasik Mortal Kombat
Mortal Kombat 2021 sebenarnya tidak menampilkan turnamen Mortal Kombat resmi, karena ceritanya difokuskan pada saat menjelang turnamen. Film ini lebih menceritakan upaya Shang Tsung untuk memenangkan turnamen dengan membunuh semua juara Earthrealm sebelum mereka dapat mengambil bagian.
Para petarung dibiarkan menyatakan kemenangan mereka sendiri seperti "Kano Win!" dan Kung Lao mengeluarkan perintah pembuka klasik "FIGHT!" selama sesi latihan antara Liu Kang dan Kano.
Ada cukup banyak frasa Mortal Kombat lainnya yang diambil dari video game seperti Scorpion mengucapkan "Get over here!", Kung Lao mendeklarasikan "Flawless victory", dan Liu Kang mengucapkan "Fatality!" setelah membunuh Kabal.
Tombol Kombo Sub-Zero
Sub-Zero memenangkan pertarungan pertamanya melawan Jax. Saat Jax bertarung dengan Sub-Zero, ada sebuah grafiti ditembok dengan jelas menunjukkan tulisan "↓ → + LP." Down, forward dan low-punch adalah kombinasi dari gerakan bola es milik Sub-Zero, di mana ia melempar es ke lawannya untuk membekukannya sementara.
Ejaan yang salah
Cole awalnya tidak yakin dengan ocehan Sonya tentang bukti Mortal Kombat. Hal ini karena kesalahan ejaan tulisan "Mortal Kombat". Mortal Kombat sebenarnya dieja dengan "K" bukan "C" karena alasan hukum.
Pada tahun 2012, John Tobias menjelaskan bahwa dia dan Ed Boon awalnya ingin game tersebut diberi nama Mortal Combat, tetapi karena itu adalah frasa umum, mereka tidak akan mendapat merk dagangnya. Dengan mengubah "C" menjadi "K", mereka membuatnya menjadi unik dan bisa mendapatkan merk dagangnya.
Spam Sapuan Kaki
Menjegal lawan berulang-ulang adalah salah satu teknik paling menyebalkan di Mortal Kombat. Ini adalah gerakan dasar yang disukai oleh pemain yang kurang terampil karena sulit untuk dihindari atau diblokir.
Pertarungan sering kali dapat dimenangkan hanya dengan melakukan spamming teknik ini berulang kali. Ketika Kano melawan Liu Kang, dia mendapati dirinya terjebak berulang kali oleh tendangan sapuan dasar yang sama sampai dia dengan marah bertanya "Apakah itu satu-satunya gerakan yang kamu tahu, sobat?".
Tentu saja, dalam konteks film Mortal Kombat Liu Kang bukanlah petarung yang tidak terampil, melainkan menunjukkan betapa mudahnya dia dapat mengalahkan Kano dengan menggunakan sapuan kaki saja.
Kipas Kitana
Kitana merupakan salah satu karakter Mortal Kombat klasik yang tidak muncul di film tahun 2021, namun tetap membuat kehadirannya terasa.
Di antara artefak yang dipamerkan di kuil Raiden terdapat salah satu kipas berbilah Kitana, yang sangat tajam dan biasanya dipegang berpasangan.
Salah satu gerakan Kitana yang paling mengerikan adalah membelah lawannya menjadi dua, memenggal kepala mereka dari rahang ke atas, dan Fatality yang sangat suram yang disebut "Gore-nado."
The Pit
Ada banyak arena pertarungan dalam franchise Mortal Kombat, salah satunya dikenal sebagai "The Pit." Meskipun sedikit berbeda, tetapi konsep dasarnya tetap sama: platform yang terangkat, dan lubang paku yang mematikan di bawah.
Ketika Jax berhadapan dengan Reiko di babak ketiga Mortal Kombat, pertarungan mereka terjadi pada arena ini. Namun pertarungan tersebut diakhiri dengan Fatality Jax dengan kedua tangannya, bukan karena paku di arena ini.
Finish Him!
The Pit bukanlah satu-satunya elemen ikonik Mortal Kombat yang ditampilkan dalam pertarungan Jax dengan Reiko. Dalam video game, ketika HP karakter terkuras habis, mereka akan berdiri tertegun dan bergoyang dalam gerakan melingkar.
Kemudian akan muncul perintah suara "Finish him!" - Mendorong pemenang untuk melakukan fatality. Setelah Jax mematahkan palu Reiko dan melemparkannya ke dalam pit, Jax melakukan gerakan terakhir yang sangat berdarah.
Reptile
Shang Tsung memerintahkan seekor monster, Syzoth untuk mengejar Sonya. Nama itu sebenarnya bukanlah nama yang dipilih secara acak. Monster itu sebenarnya adalah Reptile dan Syzoth adalah nama aslinya.
Eddie Tobias
Penyelenggara pertarungan tempat Cole bekerja mungkin tidak terlalu peduli dengan bakat Cole di atas ring, tetapi Cole pernah berada di puncak permainannya sebagai petarung MMA.
Papan Sonya Blade dirumahnya menunjukkan kliping surat kabar dari kemenangan masa lalunya, dan Jax memujinya sebagai "orang yang mengambil sabuk dari Eddie Tobias." Nama juara sebelumnya adalah gabungan dari pencipta Mortal Kombat Ed Boon dan John Tobias.
Nightwolf, The Matoka Warrior
Ditampilkan di papan kliping Sonya Blade, ini adalah halaman dari sebuah buku yang menyoroti seorang shaman Penduduk Asli Amerika yang dikenal sebagai prajurit Matoka atau Serigala malam.
Nightwolf adalah karakter Mortal Kombat klasik yang gerakannya seperti yang dijelaskan dalam buku, memiliki kemampuan untuk "memanifestasikan busur dan menggunakan kapak api."
Kotal Kahn Bust
Pejuang terakhir yang masih hidup dari alam Osh-Tekk dan mantan kaisar Outworld, Kotal Kahn tidak muncul di Mortal Kombat 2021 tetapi muncul dalam bentuk patung emas. Foto ini ditempelkan di papan Sonya, yang menunjukkan bahwa Kotal Kahn pernah menghabiskan waktunya di Earthrealm pada masa lalu.
Mural Shao Kahn
Shao Kahn memang tidak muncul di Mortal Kombat 2021, namun ia tetap menunjukkan kehadirannya dalam sebuah mural yang dipajang di kuil Raiden.
Kaisar Outworld dan penjahat lama dari game digambarkan memegang senjata ikoniknya, Wrath Hammer. Jika Mortal Kombat 2 nantinya diproduksi, Shao Kahn dan baju besi runcingnya kemungkinan akan ikut masuk ke dalam cerita.
The Great Kung Lao Mengalahkan Shang Tsung
Kung Lao yang memegang topi dengan bangga menyatakan bahwa dia adalah keturunan dari "The Great Kung Lao," seorang tokoh penting dalam cerita Mortal Kombat.
The Great Kung Lao sebelumnya bertanggung jawab untuk menyelamatkan Earthrealm agar tidak ditaklukkan oleh Outworld di turnamen sebelumnya, di mana dia mengalahkan Shang Tsung dan dengan demikian mencegah Outworld mengklaim kemenangan kesepuluh berturut-turut yang diperlukan untuk memulai invasi.
Argus & Delia
Saat melakukan tur di kuil Raiden, terdapat gambar yang menunjukkan Argus dan Delia. Argus adalah salah satu dewa Edenia, alam lain yang bersaing di Mortal Kombat, tapi yang jauh lebih baik daripada Outworld.
Istrinya, Delia, adalah seorang penyihir kuat yang memiliki penglihatan masa depan. Keduanya memainkan peran utama dalam alur cerita Mortal Kombat: Armageddon, sebagai pencipta elemen api yang kuat yang dirancang untuk memusnahkan para petarung dari Mortal Kombat dan mencegah turnamen yang semakin ganas itu menghancurkan alam semesta.
Centaurian
Vas yang terlihat di papan penelitian Sonya dan dipajang di kuil Raiden mungkin terlihat seperti lukisan Yunani, tetapi makhluk yang digambarkan di atasnya sebenarnya adalah Centaurian.
Centurian adalah ras prajurit berkaki empat dari Outworld. Motaro adalah satu-satunya petarung Centaurian dalam game. Alur ceritanya mendapat sentuhan mitos Yunani ketika dia dikutuk menjadi minotaur alih-alih centaur, yang tersisa hanya dengan dua kaki.
Jimat Shinnok
Kano tentara bayaran tidak membuang waktunya untuk mencoba mencuri artefak berharga dari kuil Raiden, dan salah satu yang dia ambil adalah Jimat Shinnok. Dibuat oleh salah satu Dewa paling jahat dalam cerita Mortal Kombat, jimat ini sangat kuat dan berbahaya.
Jimat ini mampu meningkatkan kekuatan sihir pemakainya dan dapat mengurung orang di dalamnya. Sungguh, sangat tidak bertanggung jawab Raiden membiarkannya dipajang di tempat terbuka.
Sumber: Screenrant