Solana (SOL), sebuah cryptocurrency yang dikenal dengan kestabilannya, kembali menunjukkan prestasinya yang mengesankan dengan melonjak 150% setelah pulih dari kejatuhan FTX.
Solana, yang pada awalnya dikenal sebagai favorit CEO FTX, Sam Bankman-Fried, mengalami kejatuhan tajam hingga mencapai harga $9 setelah peristiwa FTX.
Meski demikian, harga Solana perlahan pulih dan saat ini diperdagangkan dengan harga lebih tinggi dari sebelum kejadian tersebut.
Harga SOL bahkan telah melampaui level sebelum kejatuhan FTX, mencapai titik tertinggi di atas $55 untuk pertama kalinya sejak Mei 2022.
Analisis Santiment Menyoroti Keberhasilan Solana
Perusahaan analisis cryptocurrency Santiment memberikan tinjauan positif terhadap kenaikan harga SOL. Menurut analis, pembicaraan tentang SOL di media sosial mencapai puncaknya, dan komunitas sekarang menyadari bahwa SOL memperlihatkan pergerakan yang berbeda dari aset kripto lainnya.
Keunggulan Solana Dibandingkan Cryptocurrency Lain
Solana memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya menonjol di antara cryptocurrency lainnya. Pertama, kestabilan harga SOL menjadi daya tarik utama bagi para investor. Meskipun mengalami kejatuhan, kemampuan Solana untuk pulih menunjukkan ketangguhannya.
Selain itu, Solana membanggakan teknologi yang mampu memproses transaksi dengan sangat cepat dan efisien. Kapabilitas ini menjadikan Solana sebagai pilihan utama bagi mereka yang menginginkan konfirmasi transaksi instan.
Kelebihan lainnya adalah biaya transaksi yang rendah, membuat Solana menjadi pilihan ekonomis bagi pengguna. Dalam era di mana efisiensi biaya sangat dihargai, Solana berhasil memenangkan hati banyak pengguna cryptocurrency.
Dengan kembalinya Solana yang mengesankan pasca-FTX crash, cryptocurrency ini semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu yang patut diperhitungkan dalam pasar yang terus berkembang.