Kelebihan dan Kekurangan Bonceng, Aplikasi Ojek Online Pesaing Grab dan Gojek

Bonceng adalah aplikasi ojek online baru karya anak Indonesia

Handoyo Saputra | 12 November 2018

Bonceng Ojek Online
Bonceng

Pada 10 November 2018 aplikasi ojek online baru bernama Bonceng resmi diperkenalkan. Aplikasi ini buatan anak Indonesia dan siap bersaing dengan para kompetitor yakni Gojek dan Grab.

Bonceng sudah merekrut drivernya sejak 28 Oktober 2018 dan saat ini memiliki 2000 pengemudi. Aplikasi Bonceng dapat diinstal di Android melalui PlayStore namun saat ini masih belum tersedia untuk pengguna iOS. Di PlayStore aplikasi ini sudah diinstal lebih dari 10ribu kali dan memiliki rating 4.0.

Aplikasi ini memiliki beberapa perbedaan dengan kompetitornya. Salah satu perbedaannya adalah tidak ada potongan penghasilan bagi driver. Sebagai perbandingan, Gojek dan Grab memotong beberapa persen penghasilan driver untuk setiap order.

Potongan tersebut layaknya pajak untuk menggunakan layanan tersebut. Sedangakan bonceng membebaskan segala potongan ataupun beban biaya transaksi yang umumnya dikenakan. Driver hanya perlu memenuhi beberapa persyaratan untuk online agar bisa menerima order.

Untuk penentuan tarif, Bonceng menggunakan cluster berdasarkan radius jarak. Tarif tersebut dibulatkan menjadi 5ribu, 10ribu, 15ribu, 20ribu dan seterusnya.

Perbedaan lainnya dari Bonceng ini adalah penumpang dapat memesan transportasi online untuk waktu yang akan datang. Penumpang dapat memesan transportasi online maksimal sampai 7 hari kedepan.

Untuk menjamin keamanan penumpang, Bonceng dilengkapi dengan tombol panik yang terkoneksi dengan kantor polisi, layanan ambulan, hingga kontak kerabat terdekat.

Saat ini Bonceng hanya tersedia di Jakarta dan memiliki 4 layanan utama yakni Bonceng Motor, Bonceng Mobil, Bingkis, dan Bungkus. Bingkis adalah layanan antar paket seperti Go-Send pada Gojek. Sedangkan Bungkus adalah layanan antar makanan seperti Go-Food.

Apakah Bonceng dapat bersaing dengan kompetitornya di Indonesia?

Bonceng

Untuk menarik minat pengguna, Bonceng menggunakan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan memberi keuntungan yang lebih banyak untuk driver dengan tidak memotong penghasilannya.

Untuk penumpang, Bonceng memiliki fasilitas tombol panik yang dapat digunakan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sedangkan untuk pembulatan tarif tidak selalu berarti lebih murah. Pada kondisi tertentu bisa saja justru membuat tarif menjadi lebih mahal.

Jika Bonceng menggunakan tag "karya anak bangsa" maka Gojek juga merupakan karya anak bangsa dan memiliki fitur yang sudah lebih lengkap.

Bonceng harus memikirkan strategi yang bagus agar penumpang mau beralih untuk menggunakan layanannya. Di aplikasi ini juga masih belum ada dompet digital seperti Go-Pay atau OVO yang dapat memudahkan transaksi.

Ditambah lagi saat ini masih terdapat banyak error di layanannya yang perlu diperbaiki. Hal tersebut terbilang wajar karena Bonceng merupakan aplikasi yang masih baru. Seiring berjalannya waktu, mungkin akan terdapat fitur-fitur baru yang dapat membuat calon pengguna beralih menggunakan layanannya.

Kemunculan aplikasi seperti Bonceng ini dapat membuat pengguna memiliki lebih banyak pilihan untuk transportasi online. Dengan mengaspalnya Bonceng di Indonesia maka persaingan untuk transportasi online menjadi semakin ketat dan akan semakin banyak promo-promo yang dapat menguntungkan pengguna.

TagsTechnology
visibility 2.612

Artikel Lainnya

Artikel Terbaru