Saat kita membuka profil media sosial seseorang, hal pertama yang kita perhatikan mungkin adalah jumlah followernya. Jumlah follower yang banyak mengindikasikan bahwa orang tersebut populer dan sebaliknya.
Hal tersebut sepertinya akan segera berubah karena Instagram dan Twitter mulai merombak tampilan antarmukanya untuk mengecilkan ukuran font jumlah follower.
Perubahan ini masih belum dirilis ke semua pengguna, namun Instagram sudah memberi gambaran antarmuka profil baru melalui blog resminya. Desain ini masih dalam tahap pengembangan, jadi mungkin akan berbeda hasilnya setelah dirilis ke semua pengguna.
Instagram dan Twitter tidak benar-benar menghilangkan jumlah follower di profil pengguna melainkan mengubah letak, desain, dan ukuran fontnya sehingga tidak lagi menjadi fokus utama ketika kita melihat profil seseorang.
Nampaknya media sosial mulai mengesampingkan kepopuleran sebuah akun dan lebih berfokus pada apa yang mereka bagikan ke platform tersebut.
Jumlah follower masih dibutuhkan bagi artis atau brand yang menggunakan media sosial sebagai alat marketing. Semakin populer suatu brand maka semakin terpercaya keaslian brand tersebut.
Namun untuk pengguna biasa mungkin jumlah follower tidak terlalu berguna. Terutama bagi akun yang memiliki sedikit follower. Beberapa orang terobsesi dengan kepopuleran sampai membeli follower palsu.
Media sosial seharusnya menjadi tempat untuk saling berbagi informasi, bukan untuk ajang mencari kepopuleran. Untuk menghindari hal tersebut akan sangat bagus jika media sosial memiliki fitur untuk menyembuhnyikan jumlah follower.
Saat ini di Instagram sudah ada fitur untuk menonaktifkan komentar suatu post. Dengan fitur tersebut pengguna dapat terhindar dari komentar negatif. Jadi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Instagram juga memiliki fitur untuk menyembuhnyikan jumlah follower.