
Shou Chew, CEO TikTok, menghadiri hearing dengan anggota Kongres Amerika Serikat selama sekitar 5 jam. Banyak pengguna TikTok prihatin dengan pertanyaan yang diajukan oleh anggota Kongres, yang dianggap konyol.
Para pengguna TikTok, termasuk para influencer, menilai anggota Kongres tidak memahami cara kerja teknologi modern dan tidak menyadari bagaimana perusahaan teknologi di negara mereka beroperasi. Beberapa pertanyaan aneh dilontarkan oleh anggota Kongres, seperti pertanyaan tentang cara kerja konektivitas WiFi dari Senator Richard Hudson.
Hudson: "Tuan, Chew, apakah tiktok mengakses jaringan WiFi rumah?"
Chew: "Hanya jika pengguna menyalakan WiFi, maaf, saya mungkin tidak mengerti pertanyaannya"
Hudson: "Jadi jika saya memiliki aplikasi tiktok di ponsel saya dan ponsel saya ada di jaringan WiFi rumah saya, apakah tiktok mengakses jaringan itu?"
Chew: "Itu harus - untuk mengakses jaringan untuk mendapatkan koneksi ke internet, jika itu pertanyaannya."
Hudson: "Kalau begitu, mungkinkah ia dapat mengakses perangkat lain di jaringan WiFi rumah itu?"
Chew: "Anggota Kongres, kami tidak melakukan apa pun di luar norma industri. Saya yakin jawaban atas pertanyaan Anda adalah tidak.”
Selain itu, pertanyaan unik juga diajukan oleh perwakilan Georgia Earl Carter tentang mengapa TikTok perlu tahu di mana letak mata pengguna. Pertanyaan ini berkaitan dengan dugaan Tiktok yang mengumpulkan data biometrik pengguna khususnya pelebaran pupil mata saat menonton video.
Shou Chew menjelaskan bahwa TikTok tidak menggunakan data tubuh, wajah, atau suara untuk mengidentifikasi pengguna dan satu-satunya data wajah yang dikumpulkan adalah untuk memungkinkan filter seperti kacamata hitam agar bisa diterapkan dengan baik pada wajah.
"Mengapa kamu perlu tahu di mana letak mata, jika kamu tidak melihat apakah matanya melebar?" kata Carter.
Walaupun terdapat banyak pertanyaan aneh dari anggota Kongres, Shou Chew berusaha untuk menjawab dengan sabar. Namun, ia juga menyerang balik dengan menyebut bahwa perusahaan Amerika tidak memiliki rekam jejak yang baik soal perlindungan data, seperti kasus Facebook dan Cambridge Analytica.
Ada juga momen lucu ketika Dan Crenshaw dari Partai Republik mengklaim bahwa warga negara China harus bekerja sama dengan intelijen China, termasuk Shou Cew. Namun, Chew menegaskan bahwa ia adalah orang Singapura, bukan warga negara China.