
Twitter mengajukan tuntutan pelanggaran hak cipta ke pengadilan setelah sebagian dari source codenya bocor secara online dan diunggah di Github.
Menurut sumber yang dikutip oleh New York Times menunjukkan bahwa pelaku adalah mantan karyawan yang terkena PHK oleh CEO Twitter yang baru, Elon Musk.
Elon Musk telah membeli Twitter pada Oktober lalu dengan harga sekitar 44 miliar USD. Belum diketahui berapa lama source code tersebut tersedia untuk umum dan seberapa besar skala kebocoran yang terjadi.
Ada kekhawatiran terkait kemungkinan pelanggaran privasi yang disebabkan oleh akses pihak tak bertanggung jawab terhadap data pengguna.
Selain meminta penghapusan source code di Github, Twitter juga dikabarkan mengajukan permintaan ke Pengadilan Distrik AS untuk memerintahkan Github mengungkap identitas pelaku dan pihak yang mengakses kode tersebut sebelum dihapus.
Menanggapi permintaan tersebut, GitHub telah menghapus repositori milik seorang pengguna bernama "FreeSpeechEnthusiast" yang memuat source code milik Twitter.
Peristiwa ini terjadi menjelang tanggal 31 Maret, ketika Elon Musk akan membuka algoritma Twitter yang digunakan untuk merekomendasikan tweet, yang sudah ia janjikan sejak lama.
Our “algorithm” is overly complex & not fully understood internally. People will discover many silly things , but we’ll patch issues as soon as they’re found!
— Elon Musk (@elonmusk) March 17, 2023
We’re developing a simplified approach to serve more compelling tweets, but it’s still a work in progress. That’ll also…