Berita palsu atau hoax sering kali tersebar melalui media sosial atau pesan instan. Salah satu platform yang sering digunakan untuk menyebar hoax adalah WhatsApp. Pesan instan ini menggunakan enkrisi end-to-end untuk melindungi percakapan pengguna sehingga tidak dapat disadap oleh siapapun.
Untuk mengurangi penyebaran hoax ini, WhatsApp mengumumkan bahwa aplikasinya akan membatasi forward pesan maksimal 5 kali. Sebelumnya WhatsApp sudah membatasi forward pesan maksimal 20 kali, kecuali untuk India.
Di india forward pesan WhatsApp sudah lebih dulu dibatasi maksimal 5 kali. Hal ini karena penyebaran hoax di India sudah sangat parah sampai memakan korban jiwa.
Di India pernah terjadi kasus penganiayaan yang disebabkan oleh hoax. Seorang turis yang bertanya arah jalan dianiaya oleh penduduk sampai meninggal dunia karena diduga merupakah seorang penculik anak kecil dan penjual organ tubuh.
Untuk mengidentifikasi berita hoax memang merupakan hal yang sangat susah, apalagi pada platform yang menerapkan enkripsi end-to-end. Dengan membatasi forward pesan maksimal 5 kali diharapkan setidaknya dapat mengurangi penyebaran hoax pada WhatsApp.